Minggu, 17 September 2017

5 FILOSOFI HIDUP ORANG JAWA TENTANG KEHIDUPAN BISA BIKIN HIDUP LEBIH BERMAKNA


Assalamu’alaikum Wr.Wb

Menjalani hidup itu memang tidaklah mudah. Ada banyak cobaan yang terkadang membuat kita merasa begitu berat dalam menjalani hidup. Namun sebenarnya sejak jaman dahulu kala, para leluhur selalu berusaha mengajarkan kita cara hidup yang baik dan membuat kita lebih bijaksana dalam menghadapi setiap persoalan hidup.

Untuk itu disini saya akan membagikan filosofi hidup orang jawa. Untuk lebih lanjut ada beberapa yang kurang lebih saya ketahui tentang filosofi hidup orang jawa. untuk lebih lengkapanya silahkan anda baca sendiri.




1. Urip Iku Urup


Urip iku urup ( Hidup itu Nyala ) memiliki makna hidup itu hendaknya membei manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang kita berikan tentu akan semakin baik bagi kita maupun orang lain, tetapi sekecil apapun manfaat yang kita berikan kepada orang lain jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat.





2. Ojo Kuminter Mundak Keblinger,  Ojo Cidra Mundak Cilaka


Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah dan jangan berbuat curang agar tidak celaka. Merasa bahwa diri sendiri pandai adalah hal yang baik karena hal tersebut bisa meningkatkan rasa percaya diri. Tapi kita harus ingat bahwa selalu ada orang yang lebih pandai dari kita, maka jangan pernah merasa bahwa diri sendiri paling pandai.


3. Ojo Adigang Adigung Adiguna


Jangan menyombongkan diri pada kekuatan, kekuasaan, dan kepandaian yang dimiliki. Adigang, adalah gambaran dari watak kijang yang menyombongkan kekuatan larinya yang luar biasa. Adigung adalah kesombongan terhadap keluhuran, keturunan, kebangsawanan, pangkat, kedudukan, atau kekuasaan yang dimiliki. Diibaratkan gajah yang besar dan nyaris tak terlawan oleh binatang lain. Sedangkan adiguna menyombongkan kepandaian (kecerdikan) seperti watak ular yang memiliki racun mematikan dari gigitannya.


4. Sopo Nandur Bakal Ngunduh

Artinya "barang siapa menanam pasti akan menuai". Orang yang melakukan kebaikan suatu saat dia pasti akan mendapatkan kebaikan juga dan sebaliknya orang yang melakukan keburukan suatu saat dia akan mendapatkan hal yang buruk pula, sama artinya dengan 'hukum karma'.


5. Jer Basuki Mawa Bea


Artinya untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan, manusia senantiasa memerlukan biaya (ongkos) maupun pengorbanan yang sebanding. Biaya atau pengorbanan di sini tidak hanya berupa harta benda, tetapi juga “ongkos perbuatan” dan “ongkos batin”. Misalnya kerja keras, sikap jujur, sabar, dan sebagainya. Artinya, tak ada cita-cita yang dapat dicapai hanya dengan berpangku tangan.

Terima kasih anda sudah mengunjungi blog saya, dan jika ada kekurangan atau kesalahan saya mohon maaf yang sebesar besarnya. jika anda memiliki kritik dan saran silahkan anda masukan di kolom kontar. Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan trima kasih

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.


7 komentar: